Wikipedia

Search results

Tuesday, May 10, 2016

Contoh Bab I Skripsi



 A. Latar Belakang
UMKM merupakan jenis usaha yang terbesar di Indonesia. Keberadaannya merupakan salah satu tonggak pembantu perekonomian Indonesia mulai dari dulu hingga sekarang. Keberadaannya menyerap tenaga-tenaga kerja yang berada di sekelilingnya. Pada tahun 1997-1998 merupakan suatu sejarah yang sangat miris bagi keadaan ekonomi Indonesia. Pada saat itu terjadi krisis besar-besaran yang menyebabkan perusahaan-perusahaan bonavit gulung tikar. Hingga perbankan yang seyogianya yang menjadi penopang perekonomian tergilas keberadaanya dengan ketidakstabilan ekonomi pada saat itu. Tetapi lain halnya dengan keberadaan umkm, keberadaannya menjadi suatu titik awal bangkitnya perekonomian Indonesia.
Di Sumatera Utara pertumbuhan UMKM bisa dikatakan punya potensi yang sangat besar dalam pertumbuhan UMKM. Ini ditandai pada data BI yang dimuat dalam artikel yang dikutip oleh penulis di bawah ini. “Pertumbuhan kredit tahun 2014 itu lebih tinggi dibandingkan 2013 yang tumbuh 14,91 % atau dari Rp34,55 triliun pada 2012 menjadi Rp39,7 triliun pada 2013. Peningkatan penyaluran kredit UMKM tersebut mengindikasikan bahwa potensi UMKM di Sumut masih cukup tinggi, khususnya sektor mikro. Difi menjelaskan, penyaluran kredit mikro pada 2014 tumbuh mencapai 30,87 % atau menjadi Rp 9,37 triliun dari 2013 yang Rp7,16 triliun.[1]
Saat ini UMKM yang menjadi tonggak perekonomian Indonesia sudah tersebar di seluruh provinsi dan daerah yang ada di Indonesia. Tak terkecuali di daerah Padangsidimpuan. Padangsidimpuan dari dahulu terkenal dengan buah salaknya kini salak tersebut diolah dan dijadikan produk-produk yang bervariasi. Salacca adalah UMKM yang berdiri dengan mengolah salak. Salacca berdiri sebagai usaha yang berbentuk usaha mikro yang menampung hasil panen masyarakat sekitar. Salacca di kelola oleh putra daerah  tamatan SMAN1 Padangsidimpuan ini yang berhasil menemukan berbagai macam varian olahan salak. Beliau bernama Gulma Mendrofa, ia terakhir mendapat pengharagaan juara I tingkat Nasional dalam kategori Pengolahan Hasil Pertanian yang diberikan Dinas Pertanian dan Perindustrian.
Dari data yang ada di pemkab Tapanuli Selatan perkebunan salak diperkirakan seluas 18.698 hektaryang tersebar di beberapa kecamatan antara lain Kecamatan Angkola Barat, Kecamatan Angkola Selatan, Marancar, Angkola Timur dan ditaksir menghasilkan 53 ribu ton buah salak per tahun. Dengan modal bersama usaha olahan salak ini dijalankan, memanfaatkan para petani sekitar. Maka usaha ini menampung hasil panen petani sekitar. Dalam mempertahankan kualitas maka usaha ini pun menjaga juga bahan baku yang digunakan. Usaha ini hanya menampung hasil panen petani sekitar dengan memilah salak.Jadi, usaha ini jelas membantu para petani yang berada di sekitaran usaha tersebut. Keberadaan usaha tersebut bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi para petani.
Tidak hanya bagi para petani, masyarakat yang memasuki usia produktif pun terbantu dengan adanya usaha olahan salak ini. Usaha salak ini yang pertamanya didirikan oleh salah seorang pemuda dari desa itu berguna bagi tetangganya dan masyarakat di sekitarnya, yakni dengan mempekerjakan orang-orang sekitar usaha ini. Pengelola ini sadar bahwa usaha yang ia dirikan ini awalnya dari masyarakat, yaitu para petani, jadi pengelola pun membuat peraturan di usahanya bahwa dalam merekrut karyawan usaha ini hanya terbuka bagi masyarakat sekitar. Hal ini akan menjadi pendorong meningkatnya perekonomian yang berimbas pada perekonomian Kecamatan Angkola Barat akan naik dengan adanya usaha olahan salak ini. Penulis melampirkan data dari Badan Pusat Statistik yang menunjukkan peningkatan tenaga kerja tahun 2008 sebelum adanya UMKM ini dan data angkatan kerja tahun 2014 sesudah adanya UMKM ini. Dimana tahun tersebut usaha olaha salak ikut andil dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja di daerah Padangsidimpuan. Data sebagai berikut :




Tabel 1.1
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas
Menurut Jenis Kegiatan
Dan Jenis Kelamin di Kabupaten Tapanuli Selatan ( Agustus 2008 )
Kegiatan Utama

Laki- Laki
Perempuan
Laki-Laki + Perempuan
1. Angkatan Kerja



-Bekerja
3,362,185
2,178.078
5,540,263
-Penganggur
 243,823
 310,716
   554,539
2.Bukan Angkatan Kerja (sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya)



Sekolah
 455,069
 467,705
  922,774
Mengurus Rumah Tangga
   47,388
1,402,774
1,450,162
Lainnya
 286,407
4,525,101
   452,235
Tapanuli Selatan             4,394,872                               4,525,101                             8,919,973
Sumber : BPS- Survei Angkatan Kerja Nasional Bulan Agustus 2008
Data diatas menunjukkan keadaan tenaga kerja pada tahun pertama berdirinya UMKM ini. Data di atas menunjukkan bahwa tangkat pengangguran masih di angka 7,93% yang menandakan bahwa pada tahun 2008 masih tinggi di banding tahun 2014 (data terbaru yang dapat di kutip penulis) yaitu angka pengangguran berada dalam angka 5,79%. Salah satu dampak yang di berikan oleh UMKM dan faktor-faktor yang lain dalam mengurangi jumlah pengangguran.




Tabel 1.2
Kegiatan Utama

Laki- Laki
Perempuan
Laki-Laki + Perempuan
Angkatan Kerja
85.59
66.35
76.21
-Bekerja
80.70
61.25
70.42
-Penganggur
6.53
 5.10
5.79
Bukan Angkatan Kerja (sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya)
13.41
33.65
23.79
Sekolah
9.10
10.93
10.04
Mengurus Rumah Tangga
0.32
17.61
9.19
Lainnya
 3.98
 5.11
4.56
Tapanuli Selatan                                          100.00                100.00                     100.00
% Bekerja Terhadap Angkatan Kerja              92.46                       92.32                            92.40
%Working Pengangguran Terbuka (TPT)        7.54                          7.68                             7.60
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Dan Jenis Kelamin di Kabupaten Tapanuli Selatan ( Agustus 2014 )
Sumber : BPS- Survei Angkatan Kerja Nasional Bulan Agustus 2014
Dampak yang diberikan oleh industri olahan salak Salacca ini ternyata tidak hanya dilirik oleh Pemerintahan saja tetapi Perbankan juga melirik industri olahan salak ini. Bank-bank swasta telah menawarkan pinjaman kepada pihak pengelola. Tetapi dengan pertimbangannya pihak pengelola belum siap merespon penawaran dari perbankan. Walaupun demikian Bank Indonesia cabang Sibolga telah menunjukkan bahwa industri-industri seperti industri olahan salak Salacca ini perlu di perhatikan. Karena jelas terlihat dampak positif yang di timbulkan oleh adanya industri ini. Maka pihak Bank Indonesia pun merenovasi gedung sentra pengolahan salak di Kecamatan Angkola Barat tersebut.
Bank Indonesia mengharapkan dengan adanya renovasi gedung sentra pengolahan salak itu akan terjadi peningkatan aktivitas dalam menghasilkan produk olahan salak yang lebih kreatif, inovatif. Ini adalah wujud perhatian dari pihak perbankan terhadap industri UMKM yang diharapkan menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia. Pengolahan Salak Salacca ini merupakan jenis usaha UMKM. Pada tahun 2008 usaha ini didirikan dengan modal bersama dengan anggota-anggota lain koperasi. Ini adalah usaha awal Gulma Mendrofa untuk mencoba penemuan yang ia miliki, dikarenakan beliau tidak cukup modal sendiri maka dengan cara inilah beliau menjalani bisnis pengolahan salak ini. Tetapi karena ada hal yang membuat si penemu olahan salak membangun usaha yang berdiri sendiri berbentuk Usaha Dagang maka beliau membuat usaha sendiri dan keluar dari koperasi olahan salak yang dipeloporinya sendiri.
Salak yang merupakan hasil pertanian yang banyak di Angkola Barat, dan dahulunya hanya dijual sebagai buah tetapi seiring berkembangkangnya pengetahuan dan teknologi maka salak ini diolah kedalam produk olahan. Olahan ini sangat variatif, salak di olah menjadi berbagai macam makanan dan minuman. Kripik salak adalah salah satu produk unggulan olhan salak ini, manfaat salak yang baik untuk penderita diabetes dan manfaat antioksidan  bisa di dapatkan di kripik ini. Salak Tapanuli Selatan di klaim mengandung 54 mg vitamin C di setiap 100 gram salak. Dalam perjalannya, Salacca mengolah salak menjadi produk makanan dan minuman yang sangat variatif, yaitu dodol salak,sirup salak,kurma salak,keripik salak, hingga kopi salak. Ini adalah penemuan yang berawal dari usaha coba-coba yang dilakukan oleh Gulma Mendrofa selaku pendiri Usaha Pengolahan Salak Salacca.
Untuk mengetahui bagaimana industri pengolahan salakSalacca ini berpengaruh pada perekonomian masyarakat Padangsidimpuan maka penulis tertarik menjadikan masalah itu menjadi sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi yang berjudul “Dampak UMKM Terhadap Kesejahteraan Perekonomian Masyarakat Di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan (Study Kasus Usaha Olahan Salak Salacca)
A.  Rumusan Masalah
Dari penjelasan oleh penulis mengenai latar belakang judul di atas. Penulis merumuskan masalah-masalah yang terdapat pada judul tersebut.
1.         Bagaimana kondisi ekonomi masyarakat di Kecamatan Angkola Barat ?
2.         Bagaimana dampak UMKM terhadap perekonomian masyarakat di kecamatan Angkola Barat ?
3.         Bagaimana pengaruh usaha olahan salak Salacca terhadap kesejahteraan masyarakat di kecamatan Angkola Barat ?
B.   Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan dari permasalahan di atas, maka penilitian ini bertujuan untuk:
1)        Untuk mengetahui kondisi ekonomi masyarakat di Kecamatan Angkola Barat.
2)        Untuk mengetahui dampak UMKM terhadap perekonomian masyarakat di kecamatan Angkola Barat.
3)        Untuk mengetahui pengaruh usaha olahan salak Salacca terhadap kesejahteraan masyarakat di kecamatan Angkola Barat.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1.         Sebagai tugas akhir penulis, untuk menambah pengetahuan penulis dan dapat dijadikan pendorong untuk mengembangkan ilmu yang diperoleh, sehingga dapat bermanfaatbagi sesama.
2.         Sebagai bahan telaah lanjutan terhadap penelitian lain yang relevan dengan masalah tersebut.
3.         Sebagai bahan bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan UMKM di daerahnya untuk lebih maju.


[1]https://apinorpallacom-a.akamaihd.net/

No comments:

Post a Comment